Myth – Anthony Horowitz
BAB II: PYRAMUS and THISBE
Bagian Pertama – Rekap buku
Dahulu kala di Babilonia, hidup pemuda bernama Pyramus, bertetangga dengan pemudi bernama Thisbe. Mereka saling jatuh cinta, tetapi orang tua mereka melarang.
Pyramus mengajak Thisbe bertemu di makam Ninus. Di hutan, singa yang baru saja makan terganggu dan menghampiri Thisbe. Thisbe ketakutan dan bersembunyi di dalam makam. Pyramus yang datang telat, melihat singa kekeyangan dan syal Thisbe yang berdarah. Ia menyangka Thisbe dimakan singa dan membunuh diri. Darahnya terhisap oleh pohon Mulberry.
Thisbe menemukan Pyramus telah sekarat. Ia pun menusukkan diri ke pedang Pyramus. Sebelum mati, ia mohon pada dewa untuk menyatukan darah mereka di pohon Mulberry. Sejak saat itu buah pohon Mulberry tidak lagi berwarna putih, tetapi ungu tua, untuk selamanya.
Kutipan dari suasana saat Thisbe berjalan ke makam Ninus: ‘Dia berjalan melintasi hutan tua di ujung kota, kakinya tidak bersuara terendam oleh tebalnya lumut yang tumbuh di sana. Bulan bersinar terang, sinarnya ,yang serupa gading, menembus ranting pepohonan dan menebarkan ribuan bayangan dedaunan di tanah hutan.’ [hal. 16]
Komentar aku: Huhuhu… hutan yang sepi, tua, gelap, berubah menjadi tempat yang romantis dan penuh mimpi. Itu kekuatan seorang penyair/pengarang, atau mereka yang sedang jatuh cinta.
Bagian Kedua – Catatan MeSaya
Cerita cinta Pyramus & Thisbe tercatat di Metamorphoses, Book IV karya Ovid, penyair zaman kerajaan Romawi, dan menjadi inspirasi bagi Shakespeare untuk karya ‘Romeo & Juliet’. Hanya saja, kalau orang sedang jatuh cinta, jarang yang mengatakan, ‘Engkau adalah Pyramus/Thisbe, bagiku’. Setelah google, baru tahu kalau ini adalah ‘nenek moyang’ Romeo & Juliet.
Bunuh diri dengan menggunakan pedang adalah cara bunuh diri yang umum di Babilonia. Versi yang lebih tua menceritakan kalau Pyramus berubah menjadi sungai dan Thisbe menjadi mata air dari sungai itu. Selama mata air terus mengalir maka cinta Thisbe tidak akan berhenti mengaliri sungai Pyramus.
Satu hal menarik lainnya, kedua kekasih ini berkomunikasi lewat retakan dinding, terserah dinding yang mana. Versi Anthony Horowitz, dinding pagar pembatas. Sementara, versi wikipedia, dinding rumah mereka. Cinta yang dilarang justru seperti menuang minyak ke api, semakin dilarang semakin kuat perasaan itu. Retakan sekecil apa pun bisa membuat sekam menjadi bara.
Dan cerita ini menjadi sumber tema di tak terhitung banyaknya media dan hiburan, seperti novel, pertunjukkan teater/drama, film, drama, lagu dan lainnya. Menjelang Valentine’s Day 2021 ini, kira-kira cerita cinta Pyramus & Thisbe akan menginspirasi rekan-rekan atau tidak? Kekeke…
Ini adalah versi ‘dinding’ yang lain:

Credit: Alec Perkins from Hoboken, USA, CC BY 2.0 https://creativecommons.org/licenses/by/2.0, via Wikimedia Commons
Dan ini adalah pohon Mulberry

Keterangan gambar: pohon Mulberry Tree oleh tortic84 from https://www.pixabay.com/
Sumber catatan MeSaya:
https://en.wikipedia.org/wiki/Pyramus_and_Thisbe
https://www.britannica.com/topic/Pyramus
Bersambung